Selasa, 16 April 2013

Perempuan Yang Di Rajam Menjelang Malam


Karya : Gunawan Muhammad

Perempuan yang dirajam menjelang malam
memandang ke seberang daratan.

Matahari telah memar. Cakrawala
luka bakar.
Maghrib raib, dan gelap seperti lesit,
menghisap sisa darah
yang basah pada langit.

Perempuan yang dirajam menjelang malam, adakah ia mencari
seorang laki-laki yang menulis sesuatu pada pasir
saksi terakhir
semua ini?

Yang ada hanya aku:
tangan yang menulis
pada sabak hitam
ketakutanku

Orang-orang dengan batu di tangan
telah pulang.

Dosa telah dilenyapkan.
Senja telah dibersihkan.
Dan langit telah lapang.

Tapi aku tak bisa pulang.
Tubuh itu juga.

Kulihat di pelupuknya darah antri
seperti nira hitam.

Dan di bola mata yang pecah, ia seperti telah berkata
“Hamba telah berzinah.”

Perempuan yang dirajam menjelang malam, ingatkah kau kepadaku?

Ia hanya memandang ke seberang daratan.

Sampai akhirnya kelelawar-kelelawar yang terbang
memekik
mengenali jasad itu:

di nanahnya ada namaku,
sesuatu yang ingin ia sembunyikan
seperti kesedihanku.

“Ya,” begitulah ia berkata sekali waktu,
“Aku hanya mencintaimu.”

Perempuan yang dirajam menjelang malam
pejamkanlah
pelupukmu

0 comments: