This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Kamis, 18 April 2013

Stretch Mark

Postingan kali ini tentang Stretch Mark. Apa itu Stretch Mark? Stretch mark adalah guratan-guratan putih di paha, perut, bokong, lengan atas dan payudara yang terjadi akibat peregangan kulit yang melampaui batas elastisitasnya.Secara medis, ia disebut "striae". Stretch mark rentan muncul pada wanita saat ia hamil atau saat badan mengalami kegemukan yang awalnya kurus. "Tapi memang paling sering terjadi pada wanita hamil, hampir 90% wanita hamil terkena stretch mark," kata dr. Nanden S. Prabu, SpKK dari Obagi Dermatologi Medical Clinics. 
 Dari segi penampilan, hal ini memang sangat mengganggu. Meski keberadaannya memang bisa ditutupi, namun kalau suatu ketika bagian tubuh itu harus diperlihatkan kepada orang lain, suami misalnya, tentu bikin stress sendiri. 
Sebenarnya, terjadinya stretch mark ini dapat diminimalkan dengan cara: 
1) Menghindari kenaikan berat badan berlebihan. 
2) Meningkatkan elastisitas kulit. Dengan cukup asupan vitamin mineral (sayur, buah), minum cukup, perawatan dengan pelembab (sebaiknya alami, contohnya minyak zaitun)
3) Mengoleskan krim anti stretch mark sejak awal kehamilan. Krim ini dapat membantu "menyembuhkan" jaringan kulit yang robek, meremajakan sel-sel kulit, serta melembabkan kulit agar tidak mudah "robek" jika teregang. Namun, ada baiknya tanyakan dulu ke dokter sebelum mempergunakannya supaya aman. 
4) Operasi laser. Menurut beberapa ahli, operasi ini ringan dan tidak berbahaya. Namun, agar tidak kecewa, untuk diketahui bahwa operasi ini tidak menjamin dapat menghilangkan seluruh stretch mark yang ada. Hal ini tergantung pada seberapa parah robekan kulit yang terjadi. Beberapa wanita mengaku bahwa stretch mark ini bisa hilang dengan sendirinya, namun ada juga yang mengaku bahwa stretch mark yang dimilikinya terus bertahan hingga bertahun-tahun. 
Kenapa saya tertarik untuk menulis tentang stretch mark? Orang bilang, pengalaman pribadi adalah guru terbaik. Namun, pengalaman orang lain juga bisa menjadi guru paling baik kalau kita bisa memilah makna di balik itu. Dulu, sering bingung membedakan antara selulit dan stretch mark. Semakin ke sini, jadi lumayan mengerti. Di bawah ini, saya meng-upload sebuah gambar tentang stretch mark. Menurut saya, kalau yang warna merah dan menonjol, itu selulit. Selulit ini lebih mudah dihilangkan daripada stretch mark. Kalau stretch mark, itu berwarna putih, dan biasanya sulit dihilangkan
munculnya stretch mark lebih dikarenakan oleh kegemukan.

Pariwisata dan Sejarah Kota Palembang


Dalam industri pariwisata, ada dua jenis objek yang dapat dijadikan daya tarik daerah, yaitu wisata alam dan budaya. Dulu wisatawan semata-mata hanya tertarik pada keindahan alam suatu tempat, tapi sekarang banyak juga wisatawan yang tertarik untuk melihat khasanah warisan sejarah dan budaya di tempat-tempat yang mereka kunjungi. Berkaitan dengan hal itu, peninggalan arkeologi yang merupakan sumber daya budaya dapat dimanfaatkan menjadi aset wisata budaya.

Palembang sebagai ibu kota Propinsi Sumatera Selatan, punya banyak potensi aset wisata budaya. Kota yang sudah berusia 13 abad lebih ini banyak meninggalkan jejak-jejak sejarah yang menarik untuk ditelusuri. Secara kronologis, peninggalan itu berasal dari zaman Kerajaan Sriwijaya, Kesultanan Palembang Darussalam, sampai zaman kolonial Belanda. Dulu perencanaan kota pada masa Sriwijaya umumnya berada di meander Sungai Musi yang berupa tanggul alam atau tanah yang meninggi. Hal ini menunjukkan bahwa Sri Jayanasa menempatkan lokasi pemukiman sesuai dengan kondisi geografis Palembang. 


Siapa yang tidak tahu jembatan ini? Kasihan sekali :p wkwk
Menghabiskan banyak waktu di area jembatan ampera ini sangatlah mantap. Kita bisa mencoba berbagai makanan yang menurutku pribadi itu bener-bener mantapzzzzz wkwk
Ya masa gak kenal sama lambang kota Palembang sih? wkwk Ini jembatan Ampera.

Sejarahnya giniIde untuk menyatukan dua daratan di Kota Palembang ”Seberang Ulu dan Seberang Ilir” dengan jembatan, sebetulnya sudah ada sejak zamanGemeente Palembang, tahun 1906. Saat jabatan Walikota Palembang dijabat Le Cocq de Ville, tahun 1924, ide ini kembali mencuat dan dilakukan banyak usaha untuk merealisasikannya. Namun, sampai masa jabatan Le Cocq berakhir, bahkan ketika Belanda hengkang dari Indonesia, proyek itu tidak pernah terealisasi.
Pada masa kemerdekaan, gagasan itu kembali mencuat. DPRD Peralihan Kota Besar Palembang kembali mengusulkan pembangunan jembatan kala itu, disebut Jembatan Musi dengan merujuk na-ma Sungai Musi yang dilintasinya, pada sidang pleno yang berlangsung pada 29 Oktober 1956. Usulan ini sebetulnya tergolong nekat sebab anggaran yang ada di Kota Palembang yang akan dijadikan modal awal hanya sekitar Rp 30.000,00. Pada tahun 1957, dibentuk panitia pembangunan, yang terdiri atas Penguasa Perang Komando Daerah Militer IV/Sriwijaya, Harun Sohar, dan Gubernur Sumatera Selatan, H.A. Bastari. Pendampingnya, Walikota Palembang, M. Ali Amin, dan Indra Caya. Tim ini melakukan pendekatan kepada Bung Karno agar mendukung rencana itu.
Usaha yang dilakukan Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan dan Kota Palembang, yang didukung penuh oleh Kodam IV/Sriwijaya ini kemudian membuahkan hasil. Bung Karno kemudian menyetujui usulan pembangunan itu. Karena jembatan ini rencananya dibangun dengan masing-masing kakinya di kawasan 7 Ulu dan 16 Ilir, yang berarti posisinya di pusat kota, Bung Karno kemudian mengajukan syarat. Yaitu, penempatan boulevard atau taman terbuka di kedua ujung jembatan itu. Dilakukanlah penunjukan perusahaan pelaksana pembangunan, dengan penandatanganan kontrak pada 14 Desember 1961, dengan biaya sebesar USD 4.500.000 (kurs saat itu, USD 1 = Rp 200,00).
Pembangunan jembatan ini dimulai pada bulan April 1962, setelah mendapat persetujuan dari Presiden Soekarno. Biaya pembangunannya diambil dari dana pampasan perang Jepang. Bukan hanya biaya, jembatan inipun menggunakan tenaga ahli dari negara tersebut.
Pada awalnya, jembatan ini, dinamai Jembatan Bung Karno. Menurut sejarawan Djohan Hanafiah, pemberian nama tersebut sebagai bentuk penghargaan kepada Presiden RI pertama itu. Bung Karno secara sungguh-sungguh memperjuangkan keinginan warga Palembang, untuk memiliki sebuah jembatan di atas Sungai Musi.

Peresmian pemakaian jembatan dilakukan pada tahun 1965, sekaligus mengukuhkan nama Bung Karno sebagai nama jembatan. Pada saat itu, jembatan ini adalah jembatan terpanjang di Asia tenggara. Setelah terjadi pergolakan politik pada tahun 1966, ketika gerakan anti-Soekarno sangat kuat, nama jembatan itu pun diubah menjadi Jembatan Ampera (Amanat Penderitaan Rakyat).

Sekitar tahun 2002, ada wacana untuk mengembalikan nama Bung Karno sebagai nama Jembatan Ampera ini. Tapi usulan ini tidak mendapat dukungan dari pemerintah dan sebagian masyarakat.

Keistimewaan jembatan Ampera : Pada awalnya, bagian tengah badan jembatan ini bisa diangkat ke atas agar tiang kapal yang lewat dibawahnya tidak tersangkut badan jembatan. Bagian tengah jembatan dapat diangkat dengan peralatan mekanis, dua bandul pemberat masing-masing sekitar 500 ton di dua menaranya. Kecepatan pengangkatannya sekitar 10 meter per menit dengan total waktu yang diperlukan untuk mengangkat penuh jembatan selama 30 menit.
Pada saat bagian tengah jembatan diangkat, kapal dengan ukuran lebar 60 meter dan dengan tinggi maksimum 44,50 meter, bisa lewat mengarungi Sungai Musi. Bila bagian tengah jembatan ini tidak diangkat, tinggi kapal maksimum yang bisa lewat di bawah Jembatan Ampera hanya sembilan meter dari permukaan air sungai.
Sejak tahun 1970, aktivitas turun naik bagian tengah jembatan ini sudah tidak dilakukan lagi. Alasannya, waktu yang digunakan untuk mengangkat jembatan ini dianggap mengganggu arus lalu lintas di atasnya.
Pada tahun 1990, kedua bandul pemberat di menara jembatan ini diturunkan untuk menghindari jatuhnya kedua beban pemberat ini.

Masjid Agung Palembang
Masjid Agung Palembang: 
Pada masa Kesultanan Palembang Darussalam, kegiatan kota terpusat di sepanjang tepi Sungai Musi. Sebagian besar aspek pemukiman berlokasi di tepi utara sungai, berupa bangunan keraton, masjid, dan pemukiman rakyat. Rumah tinggal berupa rumah panggung dari bahan kayu atau bambu dan beratap daun kelapa, juga ada rumah rakit yang ditambatkan di tepi Sungai Musi. 




Benteng Kuto Besak
Benteng Kuto Besak:
Setelah dihapuskannya Kesultanan Palembang Darussalam pada tahun 1823, wilayah sekitar Benteng Kuto Besak (BKB) ini dijadikan daerah administrasi Hindia-Belanda yang dipimpin oleh seorang residen. Pada masa ini, BKB yang awalnya tempat tinggal Sultan Palembang, dialihfungsikan menjadi instalasi militer dan tempat tinggal komisaris Hindia-Belanda, pejabat pemerintah, dan perwira militer.

Secara umum, pembangunan Kota Palembang menjadi kota yang modern dilakukan oleh Pemerintah Hindia-Belanda dan dimulai pada awal abad XX M. Berdasarkan UU Desentralisasi yang dikeluarkan oleh pemerintah Hindia-Belanda, Palembang ditetapkan menjadi Gemeente pada 1 April 1906 dengan Stbl No.126 dan dipimpin oleh seorang burgemeester, yang dalam struktur pemerintahan sekarang setara dengan walikota. Meskipun demikian, burgemeester pertama Kota Palembang baru diangkat tahun 1919, yaitu LG Larive.
Kambang Iwak 
Kambang Iwak :
Pada masa ini, pusat pemerintahan Kota Palembang dipindahkan ke lokasi baru, yaitu sebelah barat BKB. Di kawasan ini juga didirikan bangunan-bangunan umum, dan dilakukan pemindahan lokasi pasar, yang semula di atas perahu di Sungai Musi lalu dipermanenkan di sebelah timur benteng. Dalam tata ruang Kota Palembang abad XX M ini, dibangun pula lokasi pemukiman orang-orang Eropa di sebelah barat benteng. Kalau sekarang ini kita bisa lihat di sekitar kawasan Kambang Iwak. Ngeliatnya nggak perlu malem-malem, ntar ketemu yang macem-macem. Hantu misalnya, hihihi… Tapi sekarang memang sudah tidak seseram dulu. Kawasan Kambang Iwak yang dulunya dikenal sebagai kawasan para banci seks beraksi kalau malam, sekarang sudah sangat berubah. Hal ini karena adanya terobosan pengelolaan kawasan wisata, termasuk mengelola area Kambang Iwak menjadi Kambang Iwak Park, yakni area taman hijau untuk olahraga marathon. 
Rumah Kapitan Cina
Rumah Kapitan Cina:
Secara umum, tinggalan-tinggalan arkeologi yang dapat dijadikan objek wisata kota terdapat di kawasan BKB dan sekitarnya, yakni di sepanjang Jl. Merdeka serta kawasan Talang Semut. Di daerah-daerah tersebut, masih dapat ditemukan bangunan-bangunan kuno yang berasal dari masa kesultanan dan kolonial. Di kawasan BKB, kita masih bisa temukan Masjid Agung Palembang, Museum Sultan Mahmud Badaruddin II, dan Rumah Kapitan Cina.

Kalau di sepanjang Jl. Merdeka dan sekitarnya, masih terdapat beberapa bangunan kuno dari masa Kolonial, seperti Kantor Walikota Palembang, dan Kantor Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah Sumatera Selatan. Terus kalau di sekitar Talang Semut selain masih ada sekolah dan gereja kuno, juga masih dapat dilihat lansekapnya seperti jaringan jalan yang mengikuti keadaan kontur lahan setempat yang berbukit-bukit.

Daya tarik dari bangunan-bangunan di sepanjang Jl. Merdeka dan Talang Semut ini adalah gaya arsitekturnya yang punya ciri khas, yang pernah jadi trend gaya hidup di Indonesia pada awal abad XX, dan dikenal dengan istilah “Gaya Indis”. Kekhasan yang tercermin pada bangunan-bangunan tersebut terletak pada penggabungan gaya arsitektur Eropa dengan gaya arsitektur Indonesia. Tentu saja, jika tinggalan-tinggalan arkeologi itu ingin dijadikan objek wisata, maka diperlukan perencanaan yang matang dan komprehensif. Kawasan-kawasan yang terkonsentrasi tinggalan-tinggalan arkeologi tersebut sebaiknya ditetapkan terlebih dahulu menjadi “kawasan bersejarah”. Di kawasan itu juga perlu dibangun fasilitas-fasilitas umum yang sangat penting demi kelestarian tinggalan-tinggalan arkeologi yang terdapat di dalamnya. Pembangunan semua fasilitas umum ini dimaksudkan agar para wisatawan yang datang tidak terfokus di satu tempat dan bisa dikendalikan.

Mau tau Objek Wisata Lainnya? Cekidooot....
Daftar Objek Wisata di Kota Palembang: 
  1. Bangunan Benteng & Tempat Sejarah: Benteng Kuto Besak, Benteng Kuto Gawang, Kantor Ledeng, Pelabuhan Boom Baru
  2. Museum: Monumen Penderitaan Rakyat (Monpera), Museum Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) II, Museum Bala Putra Dewa, Museum Taman Purbakala Kerajaan Sriwijaya (TPKS), Museum Textile
  3. Jembatan & Sungai: Jembatan Ampera, Jembatan Kertapati, Jembatan Musi II, Sungai Musi, Sungai Gerong
  4. Pasar: Pasar 16 Ilir, Pasar Sekanak, Pasar Kuto, Pasar Cinde
  5. Tempat Ibadah: Masjid Agung, Masjid Lawang Kidul, Masjid Al-Mahmudiyah (Masjid Suro), Masjid Sungai Lumpur, Masjid Kiai Merogan, Masjid Ceng Ho, Kelenteng Soei Goiat Kiong, Kelenteng Pulau Kemaro
  6. Pemakaman Sultan & Raja-Raja Palembang: Kambang Koci, Makam Kawah Tekurep, Bagus Kuning, Makam Sultan Agung, Makam Sabo Kingking, Makam Ki Gede Ing Suro, Bukit Siguntang
  7. Permukiman & Kampung Etnis: Guguk Jero Pager Plembang Lamo, Kompleks Assegaff, Al Munawar dan Kapten Arab, Kampung Kapitan (Chinesee)
  8. Pulau: Pulau Kemaro, Pulau Seribu
  9. Perusahaan: Pertamina, PT Pusri
  10. Wisata Alam: Taman Hutan Wisata Punti Kayu, Kambang Iwak
  11. Rumah: Rumah Limas, Rumah Rakit
  12. Kuliner: Kelurahan 27 Ilir (Pempek), Pempek Candy, Pempek Saga, Pempek Pak Raden, Mie Celor 26 Ilir, Model H. Dowa, dll (tergantung selera)
  13. Olah Raga: Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring, Sport Hall
  14. Mall: Palembang Square (PS), Palembang Indah Mall (PIM), Palembang Trade Center (PTC), Palembang Square Xtension, International Plaza (IP)


                 : http://id.wikipedia.org/wiki/Jembatan_ampera

Selasa, 16 April 2013

Perempuan Yang Di Rajam Menjelang Malam


Karya : Gunawan Muhammad

Perempuan yang dirajam menjelang malam
memandang ke seberang daratan.

Matahari telah memar. Cakrawala
luka bakar.
Maghrib raib, dan gelap seperti lesit,
menghisap sisa darah
yang basah pada langit.

Perempuan yang dirajam menjelang malam, adakah ia mencari
seorang laki-laki yang menulis sesuatu pada pasir
saksi terakhir
semua ini?

Yang ada hanya aku:
tangan yang menulis
pada sabak hitam
ketakutanku

Orang-orang dengan batu di tangan
telah pulang.

Dosa telah dilenyapkan.
Senja telah dibersihkan.
Dan langit telah lapang.

Tapi aku tak bisa pulang.
Tubuh itu juga.

Kulihat di pelupuknya darah antri
seperti nira hitam.

Dan di bola mata yang pecah, ia seperti telah berkata
“Hamba telah berzinah.”

Perempuan yang dirajam menjelang malam, ingatkah kau kepadaku?

Ia hanya memandang ke seberang daratan.

Sampai akhirnya kelelawar-kelelawar yang terbang
memekik
mengenali jasad itu:

di nanahnya ada namaku,
sesuatu yang ingin ia sembunyikan
seperti kesedihanku.

“Ya,” begitulah ia berkata sekali waktu,
“Aku hanya mencintaimu.”

Perempuan yang dirajam menjelang malam
pejamkanlah
pelupukmu

Kamis, 04 April 2013

NEW YORK CRITICS AWARD RAVE REVIEWS TO TAYLOR'S THE RED TOUR


Taylor Swift wrapped a run of sold-out New York-area shows Friday night with her third show of the week at The Prudential Center in Newark. Over the course of the week’s shows she played to capacity crowds and earned rave reviews, impressing some of the nation’s toughest critics.

Critics by Rolling Stone - "Melihat Taylor Swift hidup pada tahun 2013 adalah melihat maestro di atas tubuhnya atau permainan siapa pun. Tidak ada auteur pop lainnya dapat menyentuhnya sekarang untuk mencapai kelebihan atau musik emosional. Red adalah slickest, cerdas dan hanya plain terbaik mega-pop pernyataan waktu kita. Melihat Taylor di panggung sekarang adalah melihat .... komitmen total, semangat total, koneksi total antara penonton dan pemain. Seorang dewi arena-rock sejati di puncak menakjubkan itulah dia"

Critics by The New York Times - "Sebuah tontonan berukuran besar, juxtapositions yang memiliki kekuatan, satu adegan teater setelah berikutnya. Taylor Swift off-script sangat banyak seperti Taylor Swift on-script: bukan hanya otak operasi, tetapi otot, juga, kekuatan terusik yang menjamin pendaratan terjebak. Suara Ms Swift adalah lebih kuat daripada yang pernah, dan juga lebih kuat .... dia menyanyikan jelas dari balik piano, emosi pertunjukan dari dark kredibel. "

Critics by The New York Post - "Swift membuktikan daging nya -haha-. kepercayaannya bermekaran pada acara dalam segala kemuliaan multifaset yang tadi malam di Prudential Center di Newark. Lebih dari konser pop hanya melalui berbagai perubahan kostum nya, potongan set koreografi dan bahkan trik sulap yang aneh, [Swift] telah menciptakan sesuatu yang lebih dekat ke karnaval musik raksasa. Hampir sama mengesankan adalah kekuatan Swift dan fleksibilitas sebagai musisi. Itu jelas dari awal ia tidak peduli apa yang dia lakukan atau di mana ia pergi, vokal Swift tampaknya tidak pernah goyah. "

Critics by The Village Voice - "Taylor Swift lahir untuk menghibur. Swift tetap asli seperti dulu, yang berbicara lebih lanjut untuk sifat tak berujung terus untuk menarik dia sebagai seorang pemain. "

Critics by Newsday - "Swift benar-benar menakjubkan dia menciptakan koneksi, pribadi yang pedih dengan lautan 18.000 penggemar. Dia pantas dapat kredit untuk benar-benar bernyanyi super populer. Lagu dia benar-benar menulis dikelilingi oleh tahap fantastis set-up yang ia membantu desain. Secara emosional diintensifkan suara menyanyi Swift baik dan memiliki suaranya yang khas, kuat, dan sangat terlatih. "

Critics by Newark Star-Ledger - "Taylor Swift sepenuhnya sangat terbentuk maksudnya mempunyai karakter, terutama pada nada tinggi. Dia bintang pop terbesar dunia. Di 2013 ini harinya. Ini adalah zaman keemasan sesuatu yang baik,
benar dan nyata. "

Sabtu, 30 Maret 2013

Mata ini sungguh sulit untuk dibuka, seharusnya hari kejepit ini kita abaikan saja untuk berangkat sekolah. Badanku benar-benar sulit untuk memulai hari ini.
Beberapa kali aku mondar-mandir kantin dan menatap -nya. Ya ! menatapnya. Siapa? entahlah, orang idiot mungkin. Menurutku ini bukan rasa suka maupun cinta. haha, mana mungkin cinta? Aku sempat kaget sewaktu aku berbincang dengan si Raya.
        "lo tuh banyak yang kenal ya? kok bisa sih?"
        "apaan kalo gue banyak yang kenal si Dana kenal gue lah" sela gue dengan muka songongnya. Si Raya hanya memandangku sinis . "kenapa?"
        "ternyata lo masih suka sama si Dana ya?" tapi aku hanya menatap kosong tanah didepanku.
Bayangan itu hilang, setelah aku selesai bercerita dengan Lia. Tenggorokanku benar-benar kering butuh minuman maupun jajanan. Aku dan Lia berjalan melewati segerombolan kakak kelas. Mencari-cari dimana penyelenggaraan afs itu diadakan. Setelah beberapa saat kami lelah. Aku dan Lia pergi ke kantin untuk membeli beberapa minum dan makanan, ternyata disana ada Dana, ya! Dana!
 Aku harus terlihat biasa, oke aku bisa. gumamku.
         "Qilla! Tolong kasihin ini ke ial dong.." kata Dana yang hanya berada 3 jengkal dariku. Dengan kacamatanya dan helm yang ada dikepalanya, aku mendangak --karna dia sangat tinggi.
         "hah? ial? engga ah" kataku langsung kabur dan mengambil beberapa makananku dan minumanku.
Entah apa yang aku rasakan pada saat itu, ternyata Lia sudah harus berkumpul dengan eskulnya. Aku harus pulang sendiri ke kelas ini. Mungkin karna aku terlalu senang, aku menaiki tangga dan saat itu pula aku teriak dan berlari menyusuri jalanan menuju kelasku. -memang bodoh!-

    Ternyata dikelasku masih ramai, dan teriakanku terdengar sampai kelas. Entah mengapa rasa seperti ini sangat bahagia untukku. Aku tidak menyangka dan benar-benar tidak percaya bahwa dia mengenalku.
  Raya benar akan semuanya, gumamku pelan.

Judul termudah yang diambil untuk postingan gue saat ini, menurut gue tanggal itu gak akan gue lupain, entah sampai kapan haha

Konser Spektakuler Duo Afgan & Vidi !

OKE ada pemberitahuan nih, yang pertama afgan main film refrain udh tau kan? bentar lagi kita ngeshare fotonya deh ;;) yang kedua bakal ada KONSER SPEKTAKULER DUO dari Afgan dan Vidi Aldiano WOOOW! Ayo Afganisme dan Vidies cepetan nonton ya!


Hari/Tanggal : Sabtu, 27 April 2013
Lokasi : Balai Sarbini Jakarta
Pukul : 19:00 WIB-Selesai

Opening By Alika, Boys of Rock and Bass Project

HTM : 
  • Silver : Rp. 200.000,-
  • Gold : Rp. 250.000,-
  • Platinum : Rp. 350.000,-
Tiket bisa didapatkan di kantor Melon Indonesia
Gedung PT. Telkom 7th floor Jln. Sisingamangaraja. Kav 4-6 Jakarta Selatan
More Info follow @MelOnIndonesia :)



AND THIS IS AFGAN IN REFRAIN FILM:








support by : http://allaboutafgan.blogspot.com/

Kelas aneh spidermen

Ini bukan kelas! ini aneh, aku tidak merasakan adanya teman disini. kelas ini sungguh beda dengan kelas 8 atau kelas 9 ku dulu.
Aku merasa merekalah keluarga baruku, menghabiskan waktu dari pukul 06:00 sampai 16:00 wib. Disinilah aku hidup, bersama orang-orang aneh yang bisa membuatku selalu tertawa --walaupun beda dengan smp dulu-- tapi inilah aku sekarang bersama dengan keluarga baruku.
Begitu banyak waktu yang kita lewati bersama, entah apakah kita bisa menjauh haha
Ya dari kita main take ball, main tepuk nyamuk, main osu, ngerujak sekelas, ngecover lagu sekelas, nyampe bikin harlem shake. haha
mau liat gak harlem shake kelas kita? nih linknya http://www.youtube.com/watch?v=j8048fv7h4Q
Masih banyak yang belum diomongin dari kelas kita ini, mungkin nanti setelah kita pisah baru aku update lagi tentang kelas spidermen ini :')