Minggu, 18 November 2012

Semuanya sudah ditentukan


Terkadang disaat kita berada dikeramaian, semuanya bisa hambar seketika. Entah karna aku yang merasa sendiri atau hidup ini yang memang sepi. Disaat bersama berkumpul, tertawa bahagia kadang hati ini tidak sama dengan tertawanya wajahku ini. Terkadang aku bukanlah menjadi siapa aku yang sebenarnya, kadang aku mencoba bisa menjadi seperti mereka yang selalu tenang dan tidak pernah ada yang menghalanginya.

Aku bahagia, sangat bahagia ketika mereka tertawa terbahak-bahak dengan indahnya. Ada kalanya mereka kurang bersemangat dengan harinya, mereka terdiam melihatku aneh. Mereka tersenyum menatap aku yang sedang menghibur kesedihannya dan merekapun bilang "Istirahat ajalah, kita lagi gak mood banget" Oke di saat perkataan itu terucap, aku sedih. benci. marah. kesel. semua bercampur seperti nano-nano.

Apa salah aku mengikuti mereka yang ada segalanya, yang dikasih kesempurnaan apa salah? Andaikan aku seperti mereka, aku yakin aku lebih bisa ceria dari mereka.

Pagi itu, aku lemas tak sanggup untuk melanjutkan perjalananku kesekolah tapi aku berusaha dengan sekuat tenagaku. Mungkin energiku sudah terkuras habis dari minggu-minggu kemarin, tapi sungguh kali ini aku ingin ikut bercanda dengan mereka. Ternyata temanku yang sudah mempunyai penyakit yang lumayan parah dia tidak masuk karena kambuh.

'aku disini bukan ingin tertawa, aku disini bukan untuk putus asa tapi aku disini untuk berdiri dan melawan semua virus yang tersebar luas ditubuhku ini' ujarku sambil menatap turunnya hujan. *PRAK* Sisi menepuk pundakku, aku pun terjatuh lemas. "masuk mau ada forum" ujarnya, jantungku langsung berdetak dengan cepatnya, dengan sekuat tenaga aku menahan dan mencoba berdiri dengan kekuatan yang masih aku punya.

"ayo kita mulai forumnya, kita mau ngomongin dia nih --yang hari ini ga masuk" ucap ketua kelasku. sesudah bercakap-cakap dengan panjangnya, ada satu kata yang mengganjal di otakku. mengapa mereka bilang kalo dia cuma pura-pura sakit, mengapa mereka bilang kalo dia manja, mengapa mereka bilang dia itu masih kaya anak kecil yang ga percaya kalo dia punya penyakit yang parah, adapula yang bilang kali orangtuanya udah ngebiarin dia aja, atau mungkin umurnya?

Apa mungkin kalau mereka semua tau apa yang aku punya dan rasain. Apa aku akan di bilang seperti itu juga? Siapa yang mau punya penyakit? aku? aku gamau? dia? dia gak akan mau!

Itu udah rencana dari Tuhan, kalau aku boleh meminta. Aku ingin seperti kalian yang bahagia lahir dan batin. Yang kaya akan semuanya. Aku bingung..

Mengapa manusia sangat tidak peduli satu sama lain? Inikah manusia yang dibilang makhluk sempurna ciptaan Tuhan?

Aku masih ingin berdiri lama di bumi ini, aku masih ingin tertawa-tawa dengan mereka aku masih mempunyai hutang budi ke orangtuaku.

Semua hanya Allah yang mengetahui, hidup mati sakit bahagia.

0 comments: