This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Rabu, 30 November 2011

cerpen, entah apa yang menginspirasikan gue -__-

SAAT AKU PERGI 
Badanku terasa lemas, saat itu pula nafasku terhenti sejenak. Mama dan papa tidak mengetahui apa yang terjadi padaku.
         15 tahun hidupku adalah kebahagiaan, aku tidak pernah menyangka bahwa aku akan menerima semua ini. Mama dan papaku sangat baik.
         Saat itu sesudah pulang dari check up, aku tak kuasa untuk menjalankan aktivitasku. Saat itu pula aku jalan didalam kesendirian dan aku mencoba untuk melupakan semua yang terjadi pada hari ini. Aku  berjalan masuk rumah dengan sangat lemas, tak ku duga aku di fonis kanker.
         Kanker yang telah berkembang di tubuhku. Aku merahasiakan semua ini dari mama, papa, dan sahabatku. Mood aku lama-lama semakin berkurang. Dokter belum bisa bilang dengan umurku yang selanjutnya, mungkin karna tidak ada mama atau papa aku.
Saat aku berangkat sekolah, tidak ada semangat sama sekali dalam hidupku. Biasanya setiap aku berangkat sekolah aku pasti langsung ke kelas Dewi dan Ulfah. Tapi sekarang? Aku hanya terdiam di kelas.
Di jam istirahat Dewi dan Ulfah ke kelasku,  aku mencoba terlihat ceria di depan mereka. Kata Dewi “Kemana aja kamu Sitaaaaaaa?” langsung aku jawab “Hahaha, dari tadi aku disini sayaaang” jawabku sambil merangkul Dewi dan Ulfah untuk mengajak ke kantin. “Tau ga? Tau ga? Aku teh kangen kamu tauuu” lanjut Dewi. “aku juga kangen kamuu, haha lebay deh yaa” kata aku sambil ketawa.
Sesampainya di kantin.
Kata Ulfah “Eh iya, kata mama kamu. Kamu hari-hari ini kamu tuh keliatan beda tau” “emang ada masalah ya sama your lovely? Lanjut Ulfah sambil bercanda. “ih, apa deh kamu! Biasanya juga gini, lebay aja deh si mama, haha” “kalo soal si alghifarry mah alhamdulilah yah baik-baik aja” jawabku ketawa.


Terlihat keindahan dimata mereka. Jujur aku bahagia sangat bahagia telah mengenal mereka, mereka selalu memberi semangat, selalu memberi saran kepadaku. Air mataku tiba-tiba menetes melihat mereka berdua, dalam hatiku berkata ‘aku bahagia pernah mengenal kalian’ buru-buru aku langsung menghapus air mataku.
Keluar sebait kata dari mulutku “eh, aku berharap banget deh ada kalian disaat terakhir aku.
Trus  aku ingin banget aku berharap banget kalian ada disamping aku sebelum aku ninggalin kalian dan aku ingin banget kalian tuh orang yang pertama tau kalo aku” saat itu pula Ulfah memotong pembicaraanku “Heh! Ngomong apasih kamu! Dengan keras dia membentakku.
“tau tuh Sitaaaaa! Ga lucu tau !!!” bentak Dewi. Aku hanya diam sambil meneteskan air mata. “kenapasih kamu Siii !!” Tanya Dewi sambil menarikku untuk bersandar dipundaknya. “gapapa” kataku sambil mengelap air mata “aku mohon ya ajak aku jalan-jalan untuk terakhir kalinya bareng kalian, kalian janji ya?” Lanjutku. “iya janji” jawab Dewi. “emang sebenarnya ada apa? Kamu mau pindah? Pindah kemana?” Tanya Ulfah dengan muka polosnya. Tiba-tiba aku tertawa terbahak-bahak, semua langsung kaget.
“Gimana acting aku?” Tanya aku sambil membuat mereka tertawa. “eh ga lucu tau ga !!” kata Dewi. “iyaiya maaf ya Allah” jawab aku sambil ngelucu.
Setelah selesai makan, dan akhirnya masuk kelas. Dan tak ku sangka kelasku saat ini adalah pelajaran IPA dan kelasku saat ini menerangkan tentang penyakit kanker. Sengaja tak ku dengarkan guruku bicara. Aku hanya diam dan termenung.
Sepulang sekolah mama menatapku dengan haru, mama langsung memelukku saat aku baru pulang dari sekolah. Tak ku ketahui bahwa dokter itu adalah teman mamaku. Lalu dokter itu memberi tahu atas semuanya kepada mama “sa..sa..sayang” kata mama.




Tiba-tiba mama pingsan, aku tidak tahu apa yang harus aku lakukan saat itu. Aku hanya bisa nangis dan menyesali ini semua. Setelah mama bangun dari sadarnya “Kenapa kamu ga bilang atas semua ini? Dokter itu adalah teman baik mama. Dr. Nani memberi tahu atas semuanya” kata mama sambil menangis aku pun ikut menangis “kenapa kamu ga bilang kemama sayang? Kenapa !” bentak mama, aku hanya menangis saat itu pula penuh haru di keluargaku.
Mama melihatku penuh haru, satu kata keluar dari mulut mama “sayang buatlah hidup semanis mungkin” kata mama. Saat itu pula aku langsung memeluk dan mencium mama.
Dua bulan terlewati, hidupku kembali stabil. Mama bahagia melihatku seperti ini.
Setelah bangun dari tidur mama sudah ada disampingku membawakan makanan. “sayang ayo makan dulu” kata mama. “iya mama, oiya aku minta uang dong ma. Kan sekarang aku mau jalan sama Ulfah sama Dewi” pintaku. “oh ya silahkan ambil aja, uangnya ada didompet mama” kata mama, sambil senyum manis tetapi matanya berkaca-kaca. “makasih mama” “mama kenapa?” tanyaku sambil cemberut. “gapapa sayang, udah berangkat gih!” ujar mama.
Sesampainya disekolah ternyata Dewi dan Ulfah tidak ada di kelas, setelah itu aku langsung menuju ke kelas. Sekarangkan 1 Desember, aturan ada surprise dong dari mereka? Tapi ko ga ada sih? Sambil bengong.
Bel istirahat pun aku kembali ke kelas mereka tapi ternyata mereka tetap tidak ada di kelas, yasudah sampai pulang sekolah aku menunggu mereka bertiga (Dewi, Ulfah dan Alghifarry) di depan gerbang tapi ternyata tidak ada mereka.
Sesampainya di rumah aku langsung di kagetkan oleh semua keluargaku, sahabat dan Alghifarry. Tak aku sangka ternyata ada keluargaku dating kerumahku. Selesai merayakannya aku mengorol dengan Ulfah dan Dewi. Sesudah selesai itu Alghifarry mendekatiku “Happy Birthday yaaa, dan happy anniversary 4 month” kata Alghifarry.



Selesai merayakan Ultah ku, aku berkumpul dengan keluargaku dan sekalian aku membukakan kado-kadoku. Tak ku sangka papa ku member hadiah yang bulan lalu aku inginkan. Aku aneh mereka menatapku dengan mata yang berkaca-kaca dan mereka (keluargaku) langsung memelukku.
Aku tak sengaja mendengar percakapan mama dan papaku, aku menangis saat mendengar itu semua, aku berharap itu semua bukan keputusan Allah. Kata orang tuaku, umurku hanya 2minggu kedepan lagi ’14 Desember? ga mungkin ! itu semua ga mungkin’ kataku dalam hati sambil menangis. Akupun ketiduran.
Tak ku sangka besok sudah tanggal 13 Desember, tetapi hari-hari selalu aku lalui dengan ceria, tak pernah ada beban yang aku rasakan. Pulang sekolah itu Alghifarry mengajakku jalan dan seharian aku menghabiskan waktu dengannya.
Sesampainya dirumah aku langsung tidur, dan aku ingin langsung cepat-cepat besok  karna besok aku akan pergi bersama Dewi dan Ulfah. Aku sudah memikirkan barang apa saja yang akan aku beli jika nanti bersama mereka.
         Tanggal 14 Desember aku menikmati hari-hariku bersama mereka, jalan bersama sahabat tercinta.
         “makasih yaa, udah nemenin aku jalan untuk yang terakhir kalinya” sebait kata terucap dari mulutku. “iya aku pasti ada selalu ada buat kamu” Jawab Dewi. “iya aku juga sayaaang” kata Ulfah. “makasih bangetbanget ya sayaang” kata aku sambil berpelukan.
         Sesampainya di rumah mama selalu menatapku dengan aneh, aku tak tahu apa yang terjadi. Saat aku tertidur mama selalu berada di sampingku, satu kata terucap jelas dari mulutku “ma, aku sayang mama, papa, Dewi dan Ulfah” kataku “dan ma tolong sampaikan salam maaf terindahku dari hati ini, dan bilang ke Alghifarry aku sayang dia sekarang dan selamanya” lanjutku sambil meneteskan air mata. Mamaku hanya tersenyum dengan mata yang berkaca-kaca.
Saat itu mamaku tertidur pulas, aku usap keningnya dan aku sangat menyayangi dan mencintai mama, papa, Ulfah, Dewi dan Alghifarry. Lalu badanku terasa lemas, dan akhirnya akupun tertidur pulas.
         Keesokan harinya mataku lemas, badanku terasa kaku, hidupku seperti ilang, dan nyawaku seperti tak ada ditubuh ini lagi. Aku cium mama dan papaku, tanpa tersadar aku tertidur dan tak ada yang bisa ku rasakan lagi.
Mama berteriak menyuruhku bangun, tapi tidak bisa aku untuk menggerakan tubuhku lagi. Aku hanya bisa mendengar tangisan mama, papa, Dewi, Ulfah, dan Alghifarry. Ingin ku gapai jemari Mama dan papa, ingin ku cium kening Dewi dan Ulfah, ingin ku peluk Alghifarry.
         Dan ingin ku katakan aku sangat menyayangi dan mencintai mereka. Tapi saat ini ragaku tak bernyawa lagi, aku sudah meninggalkan dunia ini. Aku sudah meninggalkan Mama, Papa, Dewi, Ulfah dan Alghifarry. Air mata menetes di pipiku, lalu hilanglah sudah kehidupanku di bumi ini.