Sisil
memulai hidup baru, dengan memori yang tak tersisa. Siapa mereka? Sisil tidak
mengenalnya. Hanya bunda Kinan yang ia kenal, karena dialah yang hadir di mimpinya.
Bu Rini mulai mengajarkan semua nya dengan begitu sabar. Sisil mengingat-ingat
siapa dirinya..
Naoma Visisilia Kintania Albert adalah namanya. Awalnya
Sisil dan keluarga Albert sangat bahagia sampai akhirnya, keluarga tetangganya
meninggal akibat kecelakaan pesawat dan yang tersisa hanya anaknya yang dikenal dengan Muhammad
Algafachry. Naoma dan Vino mempunyai anak satu lagi. Kini Naoma dan Vino
mempunyai 3 anak. Sampai akhirnya Rino meninggal, karena sakit ginjalnya yang
begitu parah. Terakhir yang ia sampaikan kepada Sisil ‘jangan menyesal dengan
semua yang telah kamu perbuat kak, inilah takdirku aku tak butuh ginjalmu. Bersenang-senanglah
dengan kakak barumu.’ Sisil
mengingat kata-kata itu… Sekali lagi Sisil mengingatnya, sangat sakit untuk
mengingat semua kejadian itu.
Inilah Sisil, wanita berumur 17 tahun yang berciri rambut warna hitam
dengan potongan iklan rejoice, panjangnya se-bahu. Bermata kayak
mata kucing, hidung 2 cm mancungnya, alis matanya tebal tetapi berbentuk sinis,
bulu matanya kaya kucing, ada 3 tahi lalat di bagian kiri bibir. Itulah
Sisil. Setelah kematian bunda Kinan dan kehilangan Reza Sisil harus pindah ke
rumah barunya. Ketika Sisil sudah melewati anniv 15 Oktober, Sisil harus rela
kehilangan Reza –benar-benar kehilangannya. Di 15 Oktober ini, Sisil
benar-benar merasakan pahit, manis, asemnya cinta. Sisil sangat cinta dengan
Reza, begitupun dia. Saat inilah Sisil dan Reza harus memulai hidup barunya. Sisil
harus mulai beradaptasi dengan tempat tinggal baru. Sejak bunda Kinan pergi,
semuanya aneh. Rezapun aneh, dia terlalu memikirkan bagaimana masa depannya
nanti.
Sisil mulai menyukai rumah barunya, Rezapun telah
terlupakan dibenaknya. Siapa Reza? Fikirnya. Sisil mulai mempunyai pacar baru,
teman baru dan segalanya. Sampai pada akhirnya saat itu Sisil sakit, Sisil tak
percaya akan hidup yang akan ia hadapi. 5 tahun bersama Reza lenyap sudah.
Persahabatan hancur seketika – Sisil,Vina,Novia– 3 sahabat yang tak pernah
melupakan satu sama lain. Hingga akhirnya Sisil mengalah dengan Vina. Inilah
gunanya sahabat –saling memahami.
01 Desember Kak Alga pergi meninggalkannya, pesan yang ia
berikan begitu mirip dengan yang diucapkan Rino saat dulu kala,‘ jangan menyesal dengan
semua yang telah kamu perbuat.‘ Aneh benar-benar aneh. Begitu pula dengan Gyan yang
sudah direncanakan dengan sengaja untuk meninggalkan Sisil, saat Sisil melepas
semua penat yang ada diotaknya. Dia pergi jauh dari hidupnya, benar-benar jauh.
Mungkin hanya Sisil yang membawa Sial atas semua
kehidupannya saat ini. Hingga semua yang berdekatan dengannya akan terbawa
kesialan yang ada ditubuhnya. Apa salah Sisil dari semua yang telah dia lakukan?
Sisil merasa sepi, sendiri, tidak punya teman, dan otak
ini mulai tak bisa mengontrol tubuh ini. Sisil aneh sendiri. Sisil kira Rio jatuh cinta
kepadanya, tapi ternyata? Yasudahlah mungkin Sisil lah yang berharap lebih.
Beberapa hari setelah semuanya hilang Sisil hampir
membunuh dirinya sendiri. Sisil disangka gila, siapa yang sudi dibilang gila?
Jari-jarinya memang sudah habis karena di gerogoti tapi Sisil tidak gila
katanya.
Reza adalah teman baiknya sekarang, tapi Sisil mulai
ingat semua kejahatannya dimasa lalu.
Inilah yang sangat ia ingat, disaat Reza membuatnya
menangis pada hari rabu di sebuah kaffe. Dia mendekati Sisil yang terduduk
memeluk kakinya sendiri, membisikinya sangat pelan dan lembut Sisil mendengar
isak tangisnya, “you’re the best things that’s ever been mine.” Sisil terluka
disaat itu.. Sisil sangat mengingatnya, sangat sakit..
Begin again, I remember..
Aku ingat itu